Page

Thursday, March 31, 2011

Dua Jalan

"Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat orang jahat, tidak mencontoh orang berdosa dan tidak bergaul dengan orang yang menghina Allah, tetapi yang suka melakukan Perintah TUHAN dan merenungkannya siang malam.
Orang itu berhasil dalam segala usahanya; ia seperti pohon di tepi sungai yang berbuah pada musimnya dan tak pernah layu daunnya.
Sebaliknya orang jahat: ia seperti sekam yang dihamburkan angin.
Orang jahat akan dihukum Allah, hakimnya dan dipisahkan dari umat-Nya.
Sebab orang taat dibimbing dan dilindungi TUHAN, tetapi orang jahat menuju kepada kebinasaan." (Daud).

Ada dua jalan yang dapat kita tempuh dalam hidup ini. Yang satu adalah jalan menuju keberhasilan, sedang yang lainnya adalah jalan yang menuju kebinasaan. Kalau kita memeriksa jalan hidup kita sampai saat ini, kita akan mengetahui jalan manakah yang telah dan sedang kita lewati. Jalan keberhasilan atau jalan kebinasaan?

Monday, March 28, 2011

Fear of man

"Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi." (Sulaiman)

Orang yang takut kepada orang akan terjerat dengan bermacam-macam kesulitan. Orang semacam ini pikirannya akan terpaku pada hal-hal bagaimana agar ia dapat selalu menyenangkan orang lain, padahal itu merupakan sesuatu yang mustahil. Tidak mungkin kita dapat menyenangkan setiap orang yang kita jumpai.

Takut kepada orang akan membuat hidup tertekan, khawatir akan penilaian orang lain, dan merupakan penghambat obyektifitas. Orang semacam ini akan berani melakukan hal-hal yang melawan kehendak TUHAN demi menyenangkan orang yang ditakutinya. Ini merupakan jerat ke dalam pelbagai macam dosa, dan berujung kepada maut.

Jika kita mau hidup dengan tenteram dan damai, milikilah takut akan TUHAN. Orang-orang yang menaruh percaya dan harapannya kepada TUHAN tidak akan dikecewakan, mereka akan ada dalam naungan-Nya senantiasa.

Saturday, March 26, 2011

Besi Menajamkan besi

"Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Sulaiman)

Seorang tukang kayu akan mengasah gergaji yang dimilikinya ketika ia merasakan bahwa gergajinya mulai tumpul. Perlu pengasah yang terbuat dari besi untuk dapat membuat gergaji tumpul menjadi tajam kembali. Proses penajaman gergaji dilakukan dengan menggesekkan gergaji yang tumpul itu dengan pengasahnya. Kalau saja gergaji punya mulut untuk berteriak pasti ia sudah berteriak-teriak karena kesakitan.

Demikian pula dengan diri kita. Melalui gesekan dengan orang-orang di sekitar kita, karakter kita akan semakin dipoles. Ketika kita ingin memiliki kesabaran maka TUHAN mengizinkan kita untuk berhadapan dengan orang-orang yang cenderung membuat kita untuk tersinggung, jengkel dan marah. Respon kitalah yang akan menentukan, apakah kita akan jadi makin sabar dan dapat menguasai diri, atau malahan sebaliknya. Manakah yang akan jadi pilihan Anda?

Friday, March 25, 2011

Hukum Tabur Tuai

"Siapa menggali lobang untuk orang lain, akan terperosok ke dalamnya. Siapa menggelindingkan batu supaya menimpa orang lain, akan tertimpa sendiri oleh batu itu." (Sulaiman)

Janganlah merencanakan sesuatu yang jahat buat orang lain. Orang yang menabur pasti akan menuai hasilnya. Orang yang menabur kejahatan akan menuai kebinasaan bagi dirinya sendiri. Orang yang merencanakan kejahatan sebenarnya sedang membuat perangkap untuk dirinya sendiri. Itu adalah hukum yang sudah ditetapkan oleh TUHAN dan berlaku buat semua orang.

Karena itu, taburlah kebaikan dan kita akan menuai kebaikan. TUHAN pasti melimpahkan rahmatnya buat orang-orang yang dengan tulus hati berbuat kebaikan. Amin.

Thursday, March 24, 2011

Mengalahkan kejahatan

"Kalau musuhmu lapar, berilah ia makan; dan kalau ia haus, berilah ia minum. Dengan demikian engkau membuat dia menjadi malu dan TUHAN akan memberkatimu." (Sulaiman)

Hati yang keras sekalipun akan menjadi lunak dengan kebaikan yang tulus. Inilah kunci untuk mengalahkan kejahatan.

Monday, March 21, 2011

Membangun Kebiasaan

"Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah lakunya dan memasang jerat bagi dirimu sendiri." (Sulaiman)

Pergaulan yang salah akan merusak diri kita. Kebiasaan dibangun dari apa yang kita dengar dan lakukan secara berulang-ulang. Kalau yang kita dengar dan lakukan berulang-ulang adalah hal-hal yang buruk maka kebiasaan yang buruklah yang akan terbangun dalam diri kita. Sebaliknya kalau kita mau kebiasaan baik yang terbangun dalam diri kita maka dengarkan dan lakukanlah secara berulang-ulang apa yang baik dan benar di mata TUHAN.

Mari kita membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam hidup kita, maka TUHAN akan disenangkan.